Sedikit berbagi pengalaman yang saya peroleh selama mengikuti program SM-3T selama kurang lebih satu tahun di NTT. Kebetulan saya ditempatkan di SMP Negeri 6 Elar Kabupaten Manggarai Timur. Lokasi saya jauh dari kota, berada di daerah paling udik di Kab. Manggarai Timur. Tepatnya
di Runus Desa Langga Sai Kec. Elar.
Awal mengajar saya sempat di hantui rasa cemas yang berlebihan, mengingat ini pengalaman pertama saya mengajar secara formal di sekolah. Ada banyak pertanyaan dan keraguan yang muncul di benak saya. Pertanyaan yang paling sering muncul, "apakah saya bisa mengajar? apakah saya bisa mendidik? apakah saya bisa menjadi contoh? apakah saya bisa di senangi dan di hormati siswa?"
di Runus Desa Langga Sai Kec. Elar.
Awal mengajar saya sempat di hantui rasa cemas yang berlebihan, mengingat ini pengalaman pertama saya mengajar secara formal di sekolah. Ada banyak pertanyaan dan keraguan yang muncul di benak saya. Pertanyaan yang paling sering muncul, "apakah saya bisa mengajar? apakah saya bisa mendidik? apakah saya bisa menjadi contoh? apakah saya bisa di senangi dan di hormati siswa?"
Namun seiring berjalannya waktu, semua pertanyaan dan keraguan di atas terjawab. Dengan banyak belajar dari rekan guru dan dari buku "Menjadi Guru yang Memotivasi" ....Ternyata saya BISA.
Siswa belajar kelompok |
Ada beberapa langkah yang saya terapkan.
- Bersikap sopan, namun tetap tegas dan keras soal standar.
Bukan berarti karena siswa berumur lebih muda, sehingga kita bisa bertindak seenaknya dan jauh dari nilai ke opanan. Siswa akan terkesan dan hormat ketika kita sopan kepada mereka, dan pasti mereka akan melakukan hal yang sama. Bersikap sopan juga. Akan tetapi sopan bukan berarti kita harus lembek dihadapan siswa. Soal standar, kita tetap harus tegas dan keras. Ini agar siswa tidak bertindak seenaknya.
- Ramah
Ramah dalam hal ini bukan dalam artian mencari perhatian atau sanjungan dari siswa. Tujuan kita bersikap ramah, untukmembuat siswa merasa nyaman bersama kita. Lambat laun mereka akan menyukai pelajaran yang kita bawakan dan akan selalu menunggu apalagi yang akan kita berikan. Intinya siswa harus suka gurunya dulu baru lambat laun akan menyukai mata pelajarannya. (Ini untuk guru-guru yang membawakan mata pelajaran yang dianggap sulit, seperti matematika, IPA, bahasa inggris)
- Games
Terkadang di dalam sebuah kelas ada anak yang banyak bicara dan senang bergerak. kita dapat menfasilitasinya dengan memberikan games di sela-sela proses KBM. Games yang diberikan tentunya yang bersifat edukatif. Atau bisa juga memberikan materi pelajaran pada hari itu melalui games. Tentunya games ini mempunyai manfaat yang berarti. Rasa Jenuh siswa dalam kegiatan KBM akan ber kurang.
- Kunjungan ke rumah siswa
Kunjungan ini ternyata mempunyai dampak yang besar. Kunjungan akan membuat siswa merasa diperhatikan. Kunjungan bukan hanya dilakukan pada siswa-siswa yang bermasalah. Kalau bisa ke semua siswa. Apalagi jika kita berperan sebagai wali kelas.
Itu sedikit dari sekian banyak langkah yang bisa kita tempuh. langkah diatas merupakan pengalaman yang pernah saya terapkan. Tentunya masih banyak lagi alternatif langkah yang bisa kita tempuh.
Yang perlu saya tekankan di sini, Cobalah tempatkan diri sejenak pada posisi mereka.
Guru yang baik adalah guru yang bisa paham karakter masing-masing siswa. Menjadi guru bukanlah pekerjaan mudah, tetapi tidak juga terlalu sulit. Karena ketika kita mampu berbaur dengan beragam macam karakter siswa, maka profesi guru adalah profesi yang paling menyenangkan.
Terima kasih! Selamat mendidik...
No comments:
Post a Comment