Tengah Malam Ikut Coaching Pembatik Level 4 NTT Tahun 2021



Yes...yes...yes...

Tahun ini kembali terpilih menjadi Sahabat Rumah Belajar (SRB) Provinsi NTT bersama 29 orang guru-guru hebat lainnya. Sangat bersyukur di beri kembali kepercayaan untuk mengembangkan diri di kegiatan ini, pembaTIK level 4.

Level 4 merupakan level terakhir dengan serangkaian tantangan yang menantang, terutama untuk orang yang seperti saya (dengan segala kekurangan yang kadang membuat alam semesta menelan ludah). Dari pengalaman sebelumnya, terkadang untuk menyelesaikan satu tantangan, saya harus bersemedi dulu, jungkir balik atau bahkan berbicara sendiri di depan cermin hingga berjam-jam sambil menghayal.

Pengalaman sebelumnya???

Iya, tahun lalu saya juga terpilih menjadi SRB 2020. Awalnya cuma ikut-ikutan, tidak taunya bisa lolos hingga level 4. Waktu itu sempat punya niat untuk tidak melanjutkan level 4. Level 4 sangat menakutkan bagi saya, untungnya dapat dukungan semangat dari Pak Bruno Ismail, Kasi Kurikulum Bidang SMP dan Pak Herman Hadun, mantan Kepala Sekolah saya. Akhirnya dengan segala perjuangan saya bisa menyelesaikan level 4 dengan baik. Walaupun tidak masuk kedalam deretan 5 besar, tapi yang paling penting saya bisa menang melawan diri saya sendiri. He....He....He... Apasih yang saya dapat selama ikut pembaTIK? Silahkan baca di sini.

Kembali ke topik!

Coching tengah malam? Koq bisa? SRB NTT sejenis kelelawar ko yang aktifnya tengah malam? 🙈

Bukan begitu. Jangan salah paham dulu.

Jadi Coaching pembaTIK level 4 itu dimulai tanggal 30 Oktober sampai 2 November 2021. Dilaksanakan secara virtual melalui Google Meet dan Zoom pada pukul 13:30 WITA - Selesai.

Trus kenapa judulnya tengah malam? Ko mau tipu-tipu kah?

Sabar. Jangan Ngegas pemirsa, biarkan saya menyelesaikan tulisan ini.

Coaching Pembatik level 4
Coaching tahun ini memang sangat meresahkan bagi saya. Keinginan hati untuk mengikuti secara live, berinteraksi langsung dengan para SRB dan Duta Rumah Belajar terpaksa hanya berakhir menjadi angan-angan.

Coaching hari pertama, listrik di tempat saya padam dalam jangka waktu yang teramat panjang. Sekitar pukul 11:00 siang langit bergemuruh kemudian menumpahkan berton-ton air membuat sinyal internet lari terbirit-birit entah kemana. Alhasil kegiatan coaching tidak bisa saya ikuti. Sinyal muncul kembali sekitar pukul 19:00. Untungnya mentor menyiapkan tautan rekaman coaching yang bisa disaksikan kembali kapanpun kita mau, selama sinyal bersahabat. Dan tengah malam selalu menjadi pilihan terbaik untuk menyaksikan kembali rekaman itu.

Coaching hari kedua, listrik sudah aman. Hanya saja alam yang kembali tidak mendukung. Seperti biasa langit bergemuruh kemudian hujan mengikuti. Tapi kali ini lebih deras dan disertai petir yang rutin menyentil bumi. Ada perasaan takut untuk mengoperasikan barang elektronik. Saat coaching dimulai, saya hanya sempat mengintip sedikit kemudian keluar karena takut. Bukan takut sama mentornya yah, tapi takut petir menyambar. Nonton rekaman tengah malam kembali menjadi jalan ninjaku. 😀

Coaching hari ketiga. Senang rasanya bisa ikut dari awal coaching hingga akhir. Eh...bukan, tapi hingga satu jam kemudian. Yah, saya hanya bisa ikut selama satu jam karena terpental keluar dari room. Penyebabnya tentu saja penyakit lama, sinyal yang tidak stabil. Padahal waktu itu cuaca bersahabat. Entah apa yang menyebabkan sinyalnya tiba-tiba ngambek. Dan kembali menyaksikan rekaman di tengah malam menjadi solusi.

Tertampan diantara Para Ibu Guru

Coaching hari keempat. Hari terakhir coaching begitu antusias, karena hari ini saya ke kota. Tentu saja masalah teknis bisa tercover dengan baik. Di kota sinyal lancar, listrik aman dan jarang hujan. Oh yah hari ini saya ke kota karena ada kegiatan Rekonsiliasi Dana BOS di Dinas PPO. Tapi semua sudah di atur dengan baik, dalam rancangan rekon selesai sebelum pukul 12:00 siang dan selanjutnya bisa dengan leluasa mengikuti coaching hari terakhir ini dengan lancar. Namun begitulah, rencana tinggallah rencana. Rekon Dana BOS sekolah saya memang selesai cepat, namun ada kegiatan tambahan yang tidak bisa ditinggalkan. Saya coba untuk tetap bergabung ke Coaching,  namun saya tidak bisa membagi konsentrasi. Akhirnya saya putuskan untuk keluar dari room Coaching dan mengikuti kegiatan itu dengan pertimbangan kegiatan Coaching bisa saya saksikan kembali melalui rekaman. Dan bisa ditebak, tengah malam ini saya kembali menyaksikan rekaman Coaching.





Para Mentor dari Pusdatin dan DRB tahun sebelumnya.

Dan begitulah ceritanya kenapa kegiatan Coaching saya ikuti di setiap tengah malam.

Trus di Coaching bahas apa?

Kegiatan Coaching tentu saja membahas segala hal yang berhubungan dengan tugas-tugas menantang pembaTIK level 4.

Kalau mau tau lebih banyak, jangan lupa untuk ikut pembaTIK tahun depan. Siapa tau saya sudah jadi mentor bersama DRB tahun sebelumnya 😉 (Aamiin).

Oh yah, kalau mau ikut pembaTIK coba cek di sini! Tapi tahun depan yah!

Terima kasih para mentor dari pihak Pusdatin dan Para DRB yang sudah mendampingi dengan baik dan sabar.  You're our inspiration (Sok Inggris, harap maklum biar guru kampung ini kelihatan kece 😁)!

Share:

7 comments:

Popular Posts

Recent Posts

Halaman